Minggu, 14 Juli 2013

Saya punya Sumber Daya untuk SUKSES, tapi……



Di suatu desa yang jauh dari keramain, agak terpencil, hidup seorang bapak yang mengaku mempunyai kekayaan yang berlimpah. Ia memiliki satu hektar tanah disana. Sebenarnya tanah seluas itu hanyalah tergolong rata-rata untuk kekayaan warga di desa tersebut. Tapi bapak itu begitu yakin bahwa ia adalah orang yang terkaya di desanya.


Pada suatu ketika, datanglah 3 orang yang dari kota untuk menemui bapak itu. Mereka memberikan penawaran untuk membeli tanah bapak itu dengan harga dua kali lipat dari harga standarnya. Tanpa berpikir panjang, bapak itu kemudian menyetujui deal tersebut. Seminggu berlalu, kemudian si bapak menyadari bahwa sekelompok orang tadi rela membayar harga dua kali lipat karena tanah miliknya memilki kandungan mineral untuk bahan bakar yang melimpah. Terbesit perasaan kecewa dalam benak bapak itu atas apa yang telah dilakukannya.


Teman-teman sekalian, lantas apa yang bisa kita pelajari dari cerita diatas?


Kita semua seringkali mengakui, mengkalim bahwa kita mempunyai sumberdaya, talenta, kekuatan yang spesial yang melebihi orang lain. Tapi hanya sebatas mengakuinya, mengkalimnya. Kita jarang sekali menggali apa yang ada dalam diri kita. Kalimat-kalimat itu sudah terdengar begitu klise di telinga saya. Lihatlah cerita bapak diatas, apabila ia menyadari bahwa di tanah miliknya terkandung sumber daya alam yang melimpah, akhir cerita diatas pastilah berbeda. Yuk, mulai dari sekarang kita menggali kekayaan sumber daya yang ada di dalam diri kita. Kita adalah lebih dari apa yang kita pikirkan!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar