Minggu, 31 Maret 2013

Jangan Menyerah


Bila situasi menjadi sulit,
Sebagaimana yang selalu terjadi,
Ketika jalan yang Anda tempuh semuanya terasa mendaki,
Ketika keuangan menipis dan hutang membengkak, ingin tersenyum, namun yang terdengar hanyalah keluh kesah
Ketika kesusahan sedikit menekan Anda, berhentilah sejenak jika terpaksa, tetapi jangan menyerah,
Hidup ini misteri yang penuh dengan segala tikungan dan belokan,
Seperti yang kadang-kadang kita alami,
Dan ketika kegagalan datang membayang
Ketika dia merasa dapat menang jika sudah bersiap
Jangan menyerah meskipun hanya dapat melangkah perlahan,
Anda mungkin akan berhasil dengan cara lain.

Keberhasilan adalah kegagalan yang muncul dari dalam warna keperak-perakan dari awan keraguan. Dan Anda tidak akan pernah tau seberapa dekat, mungkin sangat dekat ketika tampak sangat jauh. Karena itu tetaplah berjuang saat menerima benturan yang paling keras. 

Jika situasi menjadi sulit, janganlah menyerah


Sabtu, 30 Maret 2013

Risiko


Tertawa berisiko memperlihatkan kebodohan
Menangis berisiko memperlihatkan kecengengan
Bertemu orang lain berisiko memperlihatkan keterlibatan
Menunjukkan perasaan berisiko menunjukkan diri Anda yang sebenarnya
Mengemukakan gagasan-gagasan, impian-impian Anda di hadapan umum berisiko kehilangan mereka
Mencintai berisiko tidak dicintai
Hidup berisiko mati
Berharap berisiko putus asa
Mencoba berisiko gagal



Tetapi risiko harus diambil, karena bahaya terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil risiko apapun. Orang yang tidak mengambil risiko, tidak melakukan apapun, tidak memiliki apapun, dan tidak berarti apa-apa. Mereka dapat menghindar dari penderitaan dan kesedihan, tetapi mereka tidak dapat belajar, merasakan, berubah, bertumbuh, mencintai, atau hidup. Mereka adalah budak-budak yang dikungkung oleh sikap mereka sendiri, yakni kehilangan kebebasan. Orang yang merdeka hanyalah mereka yang berani mengambil resiko.

Jumat, 29 Maret 2013

Jalan yang paling mudah mungkin merupakan jalan yang paling sulit


Suatu hari ada seekor burung yang sedang berkicau di dalam hutan. Seorang pria datang dengan membawa kotak yang penuh dengn ulat. Burung itu berhenti berkicau dan bertanya, “Apa isi kotak yang Anda bawa dan ke mana tujuan Anda?” Petani itu menjawab bahwa ia membawa ulat dan akan kepasar untuk menukar ulat-ulat itu dengan bulu. Burung itu berkata,”Saya mempunyai banyak bulu. Saya akan memberikan satu bulu kepada Anda agar saya tidak perlu mencari  ulat lagi.” Petani itu menukarkan ulat dengan bulu burung. Esoknya, terjadi hal yang sama dan demikian juga dengan hari berikutnya dan demikian seterusnya sampai pada suatu hari dimana burung itu tidak mempunyai bulu lagi. Sekarang burung itu tidak dapat terbang lagi untuk mencari ulat. Burung tampak jelek dan berhenti berkicau, lalu tidak lama kemudian mati.



Pesan moral apakah yang disampaikan oleh cerita ini? pesan moralnya sangat jelas, apa yang dipikirkan burung itu sebagai cara mudah mendapatkan makanan, berubah menjadi cara yang paling sulit hingga menyebabkan kematiannya sendiri. Bukankah hal sama terjadi dalam kehidupan kita? Seringkali kita mencari cara-cara yang mudah, yang pada akhirnya menyulitkan kita.

Kamis, 28 Maret 2013

Para pecundang mencari penyelesaian cepat


Ada dua cara untuk membersihkan rumput liar di halaman Anda. Cara yang mudah dan cara yang tidak begitu mudah. Cara yang mudah mungkin dengan menggunakan mesin pemotong rumput dan halaman Anda akan terlihat rapi, tetapi hanya bersifat sementara. Rumput-rumput liar segera tumbuh kembali. Cara yang tidak begitu mudah adalah dengan membungkuk, berlutut, dan mencabuti rumput-rumput itu sampai ke akar-akarnya. Cara ini memerlukan lebih banyak waktu dan menyakitkan, tetapi rumput-rumput liar itu tidak akan tumbuh untuk waktu yang lebih lama. Cara pemecahan yang pertama tampaknya mudah, tetapi permasalahannya tetap tertinggal. Cara yang kedua, tidak begitu mudah, tetapi mengatasi masalahnya sampai ke akarnya. Intinya adalah menemukan akar permasalahannya.

Demikian pula dengan sikap kita dalam hidup. Beberapa orang menyebar kebencian dan dendam, lalu sikap ini menggerogoti kehidupan mereka. Permasalahan yang dihadapi dewasa ini adalah karena mereka menginginkan pemecahan cepat. Mereka mencari solusi–solusi satu menit untuk semua macam persoalan. Sama sepeti kopi instan, mereka menginginkan kebahagiaan instan. Tidak ada penyelesaian yang cepat. Sikap ini hanya akan menimbulkan kekecewaan.