Kamis, 28 Maret 2013

Dimanakah akhirnya?


Ada sebuah cerita tentang seorang petani kaya yang pernah ditawari untuk memiliki seluruh tanah yang dapat dilewatinya, asalkan ia dapat kembali ke titik awal perjalannya sebelum matahari terbenam. Untuk memulai perjalanannya lebih awal, keesokan paginya petani itu melintasi tanah yang dijanjikan dengan cepat karena ia ingin memperoleh tanah seluas mungkin. Meskipun sudah lelah, ia terus berjalan hingga sore itu karena ia tidak ingin mengabaikan peluang untuk memperoleh lebih banyak kekayaan.


Ketika hari sudah semakin senja ia sadar bahwa untuk memperoleh tanah tersebut ia harus kembali ke titik awal perjalannya sebelum matahari terbenam. Ketamakan telah membawanya jauh. Kemudian ia berbalik dan mulai melakukan perjalanan pulang, sambil mengawasi matahari. Semakin petang semakin cepat pula ia berlari. Ia kelelahan, kehabisan nafas dan stamina. Ia terjatuh ketika mencapai titik awal keberangkatannya dan kemudian mati. Ia memang dapat menyelesaikan perjalanannya sebelum matahari terbenam, namun ia harus dikubur dan hanya membutuhkan sebidang kecil tanah.

Ada banyak kebenaran dalam cerita ini, sebuah pelajaran yang dapat dipetik. Apakah petani ini menjadi lebih kaya atau tidak, orang tamak akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar